Kamis, 03 Juli 2014

FIKSI # KETAHUAN #

Fiksi # Ketahuan #

"Ibu mau kemana?" tanyaku pada wanita separuh baya.

"Shoping, kamu jaga rumah dan jangan kemana-mana," jawabnya sambil berlalu menuju teman-temannya yang sudah menungguinya di mobil.

"Kita jalan yuk, mumpung bos kita lagi pergi," ajak Nani dari atas loteng"

"Aku nggak boleh keluar rumah," jawabku sedih.

"Tenang, nanti aku yang tanggung jawab."

Kami pun pergi ke suatu tempat.
Situasi seperti ini memang pas buat pergi bareng teman-teman seperjuangan, apa lagi selama kerja di sini belum sekalipun diijinkan keluar rumah. Padahal, itu adalah hak aku setelah memenuhi kewajibannya. Sebagai pembantu, bukan berarti harus terus-terusan mengurus rumah bukan? Aku butuh refresing.

Deg, ternyata bos aku juga di tempat ini. Kita sembuni-sembunyi. Tapi naas, mereka mengetahui keberadaan kami. Kita lari sekencang-kencangnya. Lorong kecil kita lewati, jangan sampai mereka menangkap kami.
Aku pasrah ketika mereka berhasil menangkap kami.

"Maafkan Ibu ya, karena tidak pernah memberi ijin selama bekerja di rumah Ibu."
Aku menangis dalam pelukannya. Antara bahagia dan tidak menyangka bahwa ini hanya mimpi belaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar