Kamis, 22 Mei 2014

Nasihat Ayah Ibu



Nasihat Ayah Ibu

Ibu…
Kasihmu tak terbatas waktu, untukku belahan jiwamu
 Kau alirkan  harapan-harapan dalam doa
Memupuk indahnya cinta di setiap sujud akhirNya

Ibu…
Engkau sematkan kalimat-kalimat indah pencerah jiwaku, penyemangat hidupku
Balutan doa pun mengiringi setiap langkahku, langkah yang baru, langkah untuk menapaki terjalnya jalan kehidupan yang penuh onak duri
Tak lupa jua kau hamburkan mutiara-mutiara bening tuk mengiringi langkahku
Berharap, sekembalinya nanti tetap seperti sedia kala, tetap baik-baik saja
Terkadang, kekhawatiran menimbulkan ketidak nyamanan dalam hatimu saat kuterluka
Engkau memang perasa, merasakan apa yang kurasa walau jarak memisahkan kita

Ibu…
Kau mengajariku tentang arti syukur, mensyukuri hidup ini
Kaupun mengajariku tentang arti sabar, bahkan tak bosan-bosannya kau selalu sematkan kalimat-kalimat indah bertajuk kesabaran
Ketegaranmu akan hidup ini, menginspirasiku agar tak mudah menyerah
Menyerah pada cobaan-cobaan, menyerah pada kerasnya hidup di Metropolitan

Ibu…
Meski tak pernah terucap kata cinta dari bibirmu
Tapi, semua yang  kau tunjukkan padaku, itu cukup, sangaaaat cukup untuk mewakili akan kasihmu, cinta tulusmu, juga pengorbananmu
Kasihmu memang tak terbatas waktu
Hanya doa, ya…hanya dengan doa, melakukan yang terbaik, juga menjalankan nasihatmu adalah caraku untuk menghormatimu
Tak mampu ku membalas budi baikmu, tak mampu jua ku membalas cinta tulusmu
Tapi, dengan rasa hormatku, semoga senyum merekah tetap menghiasi bibir manismu

Ayah…
Engkau adalah pahlawan bagi kami
Setiap peluh keringatmu selalu menyadarkanku
Sadar akan hidup yang penuh dengan perjuangan
Berjuang melawan kemalasan, hawa nafsu, juga keegoan
Tak pernah ku dengar keluhmu, meski lelah tersirat dari wajahmu
Tak pernah ku dengar kata menyerah, meski berat tugas yang engkau jalani

Ayah…
Engkau yang dulunya berpostur tegap, kini menyusut seiring dengan bertambahnya usia
Begitu beratkah beban yang harus dipikul?
Hingga ayah terlihat ringkih, kulitnyapun coklat kehitaman karna setiap harinya bergelut dengan panasnya mentari
Sungguh, kerja keras ayah tak perah aku lupakan
Kerja keras untuk menyekolahkanku, juga memberikan pendidikan yang layak untuk anakmu

Ayah…
Engkau mengajarkanku untuk kuat,
Dalam dekapan kasih sayangmu tersimpan sejuta harapan, juga impian untuk anakmu, belahan jiwamu
Kau ajariku tentang kesopanan, sopan pada orang yang lebih tua
Kaupun mengajariku tentang bagaimana menjaga nama baik keluarga

Ayah…
Maafkan segala kenakalanku dulu, walau demikian kasih sayangmu tak pernah terkikis

Ayah…
JanjiNya akan  sosok seorang ayah yang selalu sabar dalam mendidik, merawat, menjaga dan mengasihi anak perempuannya sepenuh hati akan ada pahala indah untukmu ayah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar