November
“Maaf, Mas. Untuk saat ini aku belum bisa jawab,”
balasku, saat dia menanyakan kesediaanku untuk menyempurnakan separuh agamanya.
Jujur aku bingung, meski sebenarnya tak ada keraguan.
Tapi, ada beberapa alasan mendasar yang membuatku belum bisa menjawab ‘iya’.
Kuhela nafas panjang, ada kebahagiaan yang tersirat.
Entah, rasanya bahagia. Meski dilain sisi dilema. Kenapa di saat aku ingin move
on dari seseorang yang aku pikir adalah jodohku, kini ada lagi seseorang yang datang
dengan penuh kesungguhan?
Rabbi, aku bingung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar