Jumat, 19 Desember 2014

PUISI: RINAI DESEMBER




Rinai Desember
Oleh: Marsiti

Gelegar menyambar
Ketika sang mega membentang
Kilatkilat  menyilaukan netra
Seakan memburu; resah

Senja pun menghilang, rinai tak jua usai
Bulirnya mengusik ketenangan; deras
Jiwajiwa begidik;
merapal kalimat-Nya

Ah, rinai …
Hadirmu merangkai tangkai; menjulai
Menghijaukan bumi
Berkelokkelok sungai teraliri

Hai, jiwa yang tak bersyukur,
adakah cacian pantas terucap?
Sedangkan nikmat-Nya jelas
Bercucuran lewat rintikan bening

Sadarkah hai jiwajiwa lemah?
Tak ada yang abadi
Bahkan, setetes air pun mampu meluluhlantakkan segalanya
Hancur lebur, tak tersisa

Dalam buliranbuliran bening
Ia titipkan hikmah,
terbungkus malapetaka
juga rezeki-Nya

Jakarta, 20-12-2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar