Selasa, 15 Oktober 2013

bersyukur


Hidup setengahnya bersyukur dan selebihnya adalah bersabar. Memang tidak mudah....tp tetaplah  harus dijalaninya.  Selama kita percaya akan kuasaNYA,pasti Allah akan membimbing kita.
Banyak cobaan yang harus dihadapi...kita harus kuat. Karna seberat apapun hidup kita,ya harus dijalani. Allah lebih tahu mana yang terbaik untuk setiap HambaNYA.Ketentuan-ketentuanNYA adalah yang terbaik.

Puisi ''Kalaupun Tidak''

Kalaupun dia tidak tahu kita menyukainya
Kalaupun dia tidak tahu kita merindukannya
Kalaupun dia tidak tahu kita menghabiskan waktu untuk memikirkannya
Maka itu tetap cinta. Tidak berkurang sesenti perasaan tersebut.
Justru dengan kita ngotot ingi bilang ,ingin pacaran,ingin aneh-aneh,perasaan itu tiba-tiba bermetamorfosis menjadi egoisme dan sebatas keinginan yang tidak teerkendali saja.
Bersabar dan diam lebih baik.
Jika memang jodoh akan terbuka sendiri jalan terbaiknya.
Jika tidak,akan diganti dengan orang yang lebih baik.

By: Tere Liye

Sebuah postingan yang mewakili perasaanku saat ini,ya ...karna rasa memang tidak bisa dibohongi,jujur ingin  ungkapkan rasa yang ada,tapi pantaskah? sebagai perempuan baik-baik(ceile) mengungkapkan perasaan kepada laki-laki itu sepertinya kuran baik,betulkah begitu?
Meski sebenarnya pernah,tapi semua itu aku lakukan karna benar-benar tidak kuasa lagi memendam rasa yang terlalu lama bersemayam dihati,hingga menjadikannya beban yang harus aku pikul. Selain alasan tersebut,karna aku tidak tahu apa yang harusnya di lakukan,sesal ada.....tapi kujadikan pelajaran,agar aku tidak lagi mengulangi hal yang sama.
Kini...aku benar-benar sadar dan paham....susah memang mengendalikan rasa yang ada . Semoga saja aku bisa bertahan,sampai dipertemukan dengan jodohku. AAMIIN.

Sabtu, 12 Oktober 2013

Sekedar menulis

Kuluangkan waktu untuk sekedar menulis,menyalurkan imajinasi yang berkembang didalam otak,ide  kian banyak....sayang sekali jika tak buru-buru dituangkan dalam bentuk tulisan.
Meski hanya seuntai kalimat-kalimat yang tiada maknanya,sepercik hikmah yang tak semua orang mengalaminya,tak apalah...yang penting jari ini tak sia-sia,tetap bekerja untuk kepuasan diri sendiri.
Aku merasa puas jika bisa menulis,menuangkan segala unek-unek yang menggangu pikiranku.
Ingin sekali rasanya menjadi seorang penulis terkenal ,seperti yang sudah menjadi senior-senior,tapi kuurungkan sejenak,merasa diri belumlah mampu,masih perlu belajar dan bimbingan.

Minggu, 06 Oktober 2013

Menuliskan Sebuah Nama

Aku hanyalah manusia biasa. Hidup penuh dengan ketergantungan sesama hidup, karna hidup memang saling membutuhkan.



Akupun bukanlah makhluk yang sempurna. Tapi mencoba untuk tetap berguna untuk diri sendiri dan orang yang ada disekitarnya.

Aku adalah anak dari kedua orang tuaku, adik dari kakak-kakakku, kakak dari adik-adikku, bibi dari ponakan-ponakanku, teman dari sahabat-sahabatku, dan orang lain dari orang -orang yang belum aku kenal. Aku adalah saudara kalian semua, makhluk ciptaan Tuhan , sama seperti kalian.

Terpikir bahwa hidup ini tidak lama. Setelah tiada, adakah orang yang masih mengingatku? mengingat sosok diriku, atau hanya namaku saja? Kebaikan atau justru keburukankah yang akan mereka ingat dari diriku?

Sungguh, pertanyaan yang sangat menggertak, meruntuhkan sendi-sendi, lemas. Tersadar akan diri yang penuh dosa,  masih sering lalai, ceroboh, menyepelekan hal-hal penting, melakukan kesalahan yang fatal, dan tidak terhitung lagi berapa banyak keburukan dari pada kebaikan.

 Ya Rabb..., ampunilah hamba.

Manusia memanglah tidak sempurna, karna kesempurnaan hanya milik Allah semata.

Diri ini perlulah  bimbingan, butuh penyemangat , motivasi, dan orang yang bisa dipercaya untuk saling berbagi.

Ya…, berbagi, membagi kisah yang tak mungkin bisa disimpan sendiri.

Adakah namaku dihatimu?

Aku adalah anak dari kedua orang tuaku. Mereka telah merawatku hingga sebesar ini, sungguh tanpa mereka tiadalah aku. Sebagai seorang anak berkewajiban untuk berbakti, menghormati, berlaku sopan santun dan tidak boleh membantah. Sosok mereka adalah nyata, orang tua yang mendidik, dan membesarkan anak-anaknya.

Ibu....

Engkau yang telah melahirkanku, merawatku, membesarkanku dan membentuk jiwa yang lemah menjadi sesosok insan yang tegar. Teringat jelas sebelum bekerja, aku berusaha untuk melakukan yang terbaik untukmu Ibu. Ketika anak sebayaku, selepas SMP meneruskan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Aku harus pasrah untuk berhenti menimba ilmu karna ketiadaan biaya. Dan aku belajar dari ibu, meski tidak sekolah, tetaplah harus berguna. Ya, berguna dimatamu ibu.
Mencari rumput,menggembala kambing, membantu ibu didapur, mengerjakan sesuatu yang ibu sudah tak sanggup adalah pekerjaan yang menyenangkan, menyenangkan hati ibu plus tanda baktiku pada orang tua.

Aku ingin namaku melekat dihati ibu, aku ingin membahagiakan ibu dan tak ingin mengecewakannya.

Ibu…, kau bagaikan sinaran mentari yang menyinari bumi. Menyinari hati anak-anaknya untuk menjadi pribadi yang kuat, tidak mudah menyerah dengan keadaan yang ada.

Membicarakan  ibu, tak akan ada habisnya, karna sosokmu terlalu sempurna , hingga aku tak mampu mengurauikannya lebih panjang lagi, cukup kau adalah wanita yang tegar, sabar, pekerja keras, dan lembut. Meski terkadang kemarahan keluar dari mulutmu, itu adalah tanda kasih sayangmu.

Ayah

Engkau adalah pahlawan bagi kami, anak-anakmu. Engkau bekerja keras, membanting tulang demi sesuap nasi untuk keluarga, pengorbananmu sungguh luar biasa.
Ayah,
anakmu yang satu ini dulunya memang nakal, maafkanlah…

Sosok ayah dulunya berpostur tegap, tapi kini menyusut seiring dengan bertambahnya usia . Begitu beratkah beban yang harus dipikulnya? Hingga ayah terlihat kelelahan, ringkih, kulitnyapun coklat kehitaman karna setiap harinya bergelut dengan panasnya mentari. Sungguh, kerja keras ayah tak akan kami lupakan.

Kerja keras untuk menyekolahkan kami..., memberikan pendidikan yang layak.
 Ayah selalu mengajarkan kami untuk kuat.

Pesan ayah, jadilah anak yang menghormati orang tua,  menjaga sopan-santun dan menjaga nama baik keluarga...semoga ayah. Aku pun berusaha memberikan yang terbaik untuk ayah, agar namaku melekat dihati ayah.

*orang tuaku adalah pembentuk pribadiku.

Adakah namaku dihatimu?

Aku adalah adik dari kakak-kakakku. Memilili 4 kakak laki-laki, berarti ada 4 penilaian berbeda dari mereka. Apakah aku sudah menjadi adik yang baik? Atau malah sebaliknya? Merekalah yang tahu.

Akupun berusaha menjadi adik yang menghormati mereka, menuruti apa yang menurut mereka baik untukku, menjalin silaturohim, komunikasi yang baik, dan menciptakan persaudaan. Yang terpenting rukun -rukun selalu. Mereka adalah contoh, sahabat, penasihat yang baik.

Rasa syukur selalu kuhaturkan pada Allah SWT yang telah menjadikan mereka kakak-kakakku.

Sebenarnya akupun malu...masa kecilku yang membuat mereka repot, kenakalanku yang membuat mereka jengkel .

 Ya Rabb…, ampunilah kesalahanku dimasa lampau.

Kenanganku bersamanya tiada terhingga, sedih, senang kita lewati bersama. Dan membicarakan tentang mereka tidak akan ada habisnya.

Apapun masalah yang menimpaku, aku meminta pendapatnya....

Termasuk tentang rasa yang hadir untuk seseorang. Tapi entah kenapa mereka tidak pernah sependapat denganku. Menurut mereka rasa itu wajar, janganlah terperdaya oleh rasa yang ada. Sempat kecewa, tapi aku menyadari.
Bukan melarang untuk berhubungan dengan lawan jenis alias pacaran, tapi mereka tahu mana yag terbaik dan mana yang buruk untukku. Pacaran tidak hanya melakukan hal yang sia-sia, tapi juga mendekati zina. Mereka lebih dewasa daripada diriku, mereka lebih banyak makan garam kehidupan , apalagi tentang cinta.

Terimakasih kakak...sungguh, kalian sangat berjasa ....menyadarkan hati yang keras. Membukakan mata yang sempat buta hanya karena cinta.


Adakah namaku dihatimu?


Aku adalah kakak dari adik-adikku. Memiliki 2adik, perempuan dan si bungsu laki-laki.

Seruuu…, menjalani lakon sebagai kakak. Terkadang rasa marah, jengkel berkecamuk dalam diri karna kenakalan mereka. Kami hanya berselisih 3 tahun, dan 6 tahun dengan si bungsu.

Masih teringat jelas 16 tahun yang lalu (beberapa bulan setelah listrik masuk ke desa kami). Ketika ibu mengeluh sakit dibagian perutnya. Ayah dengan sepeda ontelnya melaju cepat menuju rumah si dukun bayi (dulu masih mengandalkan dukun beranak, tidak seperti sekarang ketika ingin melahirkan lebih memilih ke bidan).

Maghrib menjelang, kerabat dekat berkumpul untuk melihat kelahiran di adik kecil.
Duh, semua orang pada H2C(Harap-harap cemas maksudnya).Tidak lama kemudian si bungsu lahir dengan selamat....

Semuanya pun bernafas lega..., hari berganti minggu, minggu berganti tahun.
Ku nikmati untuk menjadi kakak bagi ke-2 adikku, jika ibu sedang sibuk, terpaksa aku yang ngemong si bungsu.

Kini...ke-2 adikku tlah menginjak remaja. Kekhawatiran terkadang merasuk dalam diri. Zaman telah berubah, tidak seperti dulu lagi, tekhnologi sudah canggih, aku khawatir adik-adikku terpengaruh dengan pergaulan yang tidak baik, lebih -lebih si bungsu. Tak henti-hentinya nasehat meluncur dari mulutku, bukannya  melarang, tetapi begitu sayangnya diriku kepada mereka.

Ya Rabb...jauhkanlah mereka dari pergaulan yang tidak baik, dan bimbinglah mereka untuk selalu di Jalan-Mu Aamiin.

Pr ku, sudahkah aku menjadi kakak yang baik untuk mereka? Selalu dan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk mereka, sebisa mungkin...


Adakah namaku dihatimu ?

Aku adalah teman dari sahabat-sahabatku  ya sahabat, sahabat tempat tuk berbagi, menjalin persaudaraan antar teman. Jujur, hanya segelintir sahabat yang benar-benar mengerti tentang aku. Kakak pernah bilang, antara sahabat dan teman itu beda. Teman belum tentu bisa jadi sahabat, tetapi sahabat sudah tentu bisa menjadi teman  ...
tapi seiring berjalannya waktu, mereka pun akan meninggalkanku atas nama kehidupan barunya. Eh...bukan, bukan untuk meninggalkan...tapi lebih untuk membatasi diri, tidak seperti sebelum mengarungi hidup baru.

''Kamu kapan?''  begitulah sahabatku mengajukan pertanyaan. Aku? Sungguh, akupun belum tahu. Sampai sekarangpun aku sedang berusaha . Tawaran ada, tapi kutolak secara halus, bukannya tidak mau, aku hanya belum siap. Dan ada alasan yang tidak bisa di ganggu gugat, sebelum yang menjadi alasan itu terwujud, aku tak ingin terburu-buru.

Sahabatku...terimakasih banyak atas kepedulian kalian terhadapku. Terimakasih banyak atas waktu yang ada untuk kita saling mengenal...berbagi canda tawa dan belajar untuk menjadi sahabat yang baik.

Semoga dihati kalian ada namaku, ada ruang kosong untuk mengukir namaku mesk tipis. Dan sebaliknya, aku akan mengukir nama kalian satu per satu. Bagiku kalian adalah saudara setelah saudara kandungku.

Terimakasih banyakkkkkkk semuanyaaaa..........

Adakah namaku dihatimu?

Aku adalah orang lain dari orang-orang yang belum aku kenal. Tapi kita tetaplah satu saudara, makhluk ciptaan Tuhan, keturunan Nabi Adam dan Hawa.

Sebisa mungkin untuk tidak sombong, ramah...terkadang . Bt juga sih kalau ada orang iseng. Yach...dijalani saja. Hidup teruslah berputar, jadilah pribadi yang bermanfaat untuk orang lain. Berbuat yang terbaik untuk hidup yang sebentar ini. Belajar memahami sifat setiap insan yang kita temui setiap harinya, menyesuaikan, dan beradaptasi dengan lingkungan yang ada.

Mengukir nama dihati orang lain itu bukanlah dengan memaksa mereka, tetapi dengan kita melakukan sesuatu yang sangat berkesan untuk orang lain...sekecil apapun kebaikan kita, pastinya akan dikenang. Meski mereka tidak tahu nama kita, siapa tahu..ada doa yang dipanjatkan oleh mereka untuk kita.

Siiiipppp..........sampai disini dulu coretannya, semoga bermanfaat untuk yang sempat membacanya.

Tetaplah menulis, menulis, dan menulis....dengan kita menulis, beban akan terasa ringan, pikiran yang keruh berubah menjadi jernih.



Jumat, 27 September 2013

Gara-gara PP Facebook

Harus terima ketika ada orang yang bilang ''ah...dasar jelek'' dan kata-kata lainnya.
Hanya senyum kecut yang mengembang dibibir manisku(Pe De sedikit).

Sepertinya aku harus terima kenyataan. Lha wong aku memang jelek, dia tidak salah.Tapi apa sebab? Kok dia seolah tidak ada malunya, atau apa ke... ngata-ngatain orang lain jelek. Oxe khusnudzon sedikit, mungkin dia hanya bercanda.

Kalian tahu kenapa? Apa pasal dia bilang aku jelek?
Gara-garanya, tak pernah foto diriku dijadikan PP facebook.
Kalau aku sih sadar diri aja deh.., jujur aku malu, tidak PD dan merasa khawatir (khawatir fotoku diambil oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab).
\
''ha.....PD amat, bukankah katanya kamu jelek? Mana ada orang yang mau ambil fotoku,"seloroh hati kecilku.
''betul juga,''timpalku sambil mengangguk-anggukkan kepala.

Ah...pokoknya tidak ada minat  memajang foto untuk di jadikan PP facebook titik (BELAJAR KONSISTEN).
Pernah sih upload foto, tapi diedit dengan efek buram dan lukisan minyak (lagi-lagi karena malu)

''mending gak usah, dari pada mengunggah foto tapi tidak jelas mukanya kaya apa.'' Lagi-lagi hati kecilku ikut bicara.

Tapi ngomong-ngomong benar juga, dan selintas terbesit untuk menghapus foto-foto yang tak bermutu itu hiks.....
Boleh dibilang, aku ini jarang narsis, karna itu bukan aku banget (yakin nih....masa?)
Pemahamanku dengan kalian memang beda, tidak sama, jadi jangan menghujad apalagi mencela (dan menjelek-jelekkan pastinya).

Aku hanyalah insan biasa yang penuh dengan dosa disetiap harinya. Tak ingin dosaku semakin bertambah hanya karna PP. Berapa banyak berpasang-pasang mata yang akan  menikmati foto kita dengan seenaknya?
Foto kita bisa menimbulkan zina,zina mata,zina hati,bagi sang penikmatnya.
Ah sudahlah....akupun tak ingin dikatakan munafik. Aku hanya ingin mencegah sesuatu yang tidak diinginkan.
Pernah baca di artikel Fb,setelah kita tiada dan akun Fb masih akif, banyak pastinya foto-foto yang kita unggah ,entah itu yang menutup aurat atau tidak tetap tersimpan didalam FB kita. Tahukah kalian....foto-foto kita tidak akan menolong kita setelah kita tiada,bahkan tak berarti apa-apa,justru..foto-foto kita adalah saham dosa yang terus mengalir ketika kita telah tiada.
***
Berbenahlah sobat....hal sepele terkadang berakibat fatal,dan catatan ini hanya untuk mengingatkan diri sendiri,syukur-syukur bisa bermanfaat bagi sobat yang membacanya.


Minggu, 22 September 2013

Tak ada yang Abadi

Semua akan berakhir,berakhir dari ketertekanan batin
Semua akan berakhir,berakhir dari segala hal yang menyakitkan
Semua akan berakhir,berakhir dari hari-hari yang penuh dengan keegoisan masing-masing
Semua akan berakhirya..berakhir dari dunia yang fana ini,dunia yang penuh dengan cobaan,
dunia yang penuh dengan godaan,
dunia yang penuh dengan segala hal yang semu,tak akan kekal,abadi...
Ah...kita tertipu,tapi tetap saja mengelak,
merasa ini adalah kesenangan yang harus dinikmati...
harus dilewati dengan hura-hura
Sepertinya setan-setan telah berhasil membujuk kita sedemikian rupa,
terperangkap dalam lingkarannya
Sulit lepas jika tak ada niat dan tekad yang sungguh -sungguh
Ya...hanya bisa merenung,intropeksi diri...
merasa diri penuh dengan dosa...
ketergantungan hidup yang entah kepada siapa...
Tapi yang pasti,hanya kepada Allahlah kita bergantung,
menyandarkan hidup yang sebentar ini...
******
termuat di Majalah Annida_online kesayanganku.

Ketika Aku Merasa

Entah...apa yang sebenarnya aku rasakan
Mengartikan setetes air bening yang membasahi pipipun tak mampu...
Sedihkah? bahagiakah? aku tak mengerti.
Sedih? apa gerangan yang membuatku sedih...hari-hariku kulewati dengan biasa saja,meski banyak sekali cobaan dan kadang kala hati sakit dibuatnya oleh insan yang tak memahami perasaan.
Tapi aku masih sanggup mengatasinya. Berusaha melatih kesabaran yang diambang batas,belajar bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan untukku.BUKANKAH HIDUP SETENGAHNYA BERSYUKUR DAN SELEBIHNYA ADALAH BERSABAR?
Bersabar dengan semua cobaan didalamnya.
Bahagia? itu harus,mungkinkah air mata ini adalah tanda sebuah kebahagiaan?
yah...semoga. Memahami sebuah rasa yang datang dan pergi begitu saja memang tidak mudah.
Benar atau salah,ia atau tidak,ah...jadi bingung dibuatnya.Aku seolah merasa apa yang dia rasa,entah itu benar atau tidak. Ketika kumelihat setatusnya,ada aliran kesejukan yang masuk kerongga-rongga dada,menghangatkan suasana yang menghasilkan butiran butiran bening menetes,menjadikan aliran-aliran sungai kecil dipipi. Inikah?....inikah jawaban dari kebahagiaanku?
Tak ingin terburu-buru menyimpulkan sebuah rasa yang dirasa. Tak ingin buru-buru untuk cepat-cepat mengetahui makna yang sesungguhnya. Biarlah,kan kubiarkan tangan Allah yang akan berperan dalam sekenarioNya.Kini tak ada sesal lagi....semoga takkan ada luka lagi,
Setidaknya aku bisa mengambil hikmah,atau pelajaran . Kendalikanlah perasaanmu sebelum waktunya,belajarlah dari masa lalu.
Jangan mudah terbawa perasaan..karna disitu ada campur tangan setan.
Setan akan terus membujukmu untuk terjun kelembah dosa,yaitu zina.

Cinta oh Cinta

Cinta oh cinta....Awalnya aku tak yakin dengan rasa ini...
rasa yang bergelora didada...
kadang membuncah,membuatku hampir gila..
ada rasa rindu kala sehari tak melihatnya...
getar di dada kurasa semakin menjadi kala berjumpa dengannya,nerves,dag dig dug,salah tingkah buat aku tersiksa...
tapi semua itu kulalui..
meski tlah bertahun-tahun lamanya,rasa itu tak kunjung pergi...
seperti menanggung beban,beban rasa yang terpendam...
haruskah ku ungkapkan/ tapi tak ada nyali...
Dilema..
saat dia mendekatiku...
ada rasa bahagia,dan juga bingung harus bagaimana...
dan sungguh tak berdaya saat dia ungkapkan cinta(cinta..benarkah?)...
Dilema..
apa yang harus aku lakukan?
kuberanikan diri berterus terang,kuungkap segala rasa yang ada...
agar beban didada semakin berkurang...
Dilema...
ketika dia menghilang tiada kabar,aku terpaku dalam kebimbangan...
ada rasa rindu yang masih tertinggal,akankah rasa ini akan sia-sia?...
aku hanya bisa merelakan...
Semoga....diri ini tak lagi terlena pada cinta yang belum halal...
lebih tepatnya ,dengan rasa yang belum saatnya...

*****
simpanlah rasa itu sebaik-baiknya....
dan jika sudah saatnya,akan ada orang yang lebih tepat untuk mendapatkan rasa yang suci itu...
dan dialah jodohmu..
jodoh yang telah Allah tulis diLauhul Mahfudz...

Kamis, 19 September 2013

Ada Kalanya...

Ada kalanya hati tak setegar biasanya...
terasa rapuh,butuh kekuatan untuk mendorongnya  menjadi pribadi bermental baja..
sesak didada sangatlah menyiksa,membuatku jatuh,tertunduk lesu tak berdaya...
kekuatanku tak lagi seperti yang dulu...
mudah larut dalam keadaan yang tak mengenakkan,
mudah emosi dalam egonya insan tak punya perasaan,
mudah tersentuh rasa yang entah datangnya dari mana...

Adalalanya juga,hati tak selembut dulu...
mudah tersulut api kemarahan..
Apakah ini adalah pengaruh darinya?
Sifatnya menjalar dalam tubuhku,pelan-pelan...
Ah..sungguh aku tak ingin semua itu terjadi...
aku tak ingin mempunyai sifat yang buatku m,uak,
menelan kepahitan disetiap harinya....
mengusik ketenangan ,dari setiap kata-katanya...

Aku bosan...bosan yang terlalu
Tapi...rasa syukurku tak ingin kuusik dengan keadaan yang ada didalamnya...
Hanya kesabaran yang akan menguatkan jiwaku yang mudah rapuh...
untuk selalu tegar,disetiap orang-orang menyayangiku,tersimpan kekuatan....
Tercatat tekad yang akan mendorongku kembali kedalam jiwa yang baik...
mendorong  kembali kedalam  jiwa yang penuh dengan rasa syukur,atas kuasaNYA....
HINGGA AKU BISA BERTAHAN HINGGA SEKARANG INI......

Minggu, 08 September 2013

Berteman Sepi

Saat sendiri,kunikmati bintang yg bertaburan.
Angin malampun seolah mengerti kesendirianku,menghempaskan kelelahanku,rasa penatku terbawa angin sepoi"...
Rasanya damai....beban ini berkurang,meski masih ada yang mengganggu fikiranku.
Tp tak apalah,selamanya tak mungkin beban selalu menimpa setiap insan,adakalanya sekarang terbebani,lusa terbebas dari masalah.
Hidup itu tak selamanya sedih,juga senang.
Ada saatnya sendiri"....karna Allah maha tahu,dan Maha Adil.

Rabu, 17 Juli 2013

Doa

Sudah  menjadi kewajiban kita sebagai hambaNYA untuk senantiasa berdoa,agar mendapat ridho dariNYA. Doa adalah,meminta kepada TUHAN.Tapi bukan berarti bertujuan mengubah TUHAN seperti yang kita lakukan. Meminta TUHAN untuk lebih penurut,agar apa-apa yang kita minta langsung dikabulkan. Doa tidak boleh terputus dari diri kita.Kalau ada orang yang tidak mau berdoa,itu sombong namanya. Merasa hebat,tidak perlu TUHAN dalam hidupnya. Padahal kita ini siapa?dari mana asalnya?Sungguh,orang yang tidak mau berdoa sangatlah rugi.
Disetiap waktu,bahkan hembusan nafas ini,kita sepantasnya selalu berdzikit,bertasbih,berdoa. Berdoa dalam keadaan apapun .dimanapun,dan kapanpun..Dalam senang ,susah,sedih,kita harus tetap berdoa. Tapi,rasanya tidak adail kalau kita hanya berdoa untuk diri sendiri,lebih mementingkan diri sendiri.
Kita juga dianjurkan untuk mendoakan orang lain.wajib.Entah itu keluarga,teman ,musuh,dll kita harus tetap mendoakannya.
Yang paling berat adalah,mendoakan orang yang selalu membuat kita sedih,selalu menghina,mendzolimi. Yang terbesit adalahkebencian,dan bukan mendoakan yang baik-baik malah mengutuk habis-habisan,memfonis dengan doa yang jelek-jelek.
Kalau kita merasa terdzolimi,doakanlah supaya mereka sadar,dibukakan pinyu hatinya untuk menjadi baik,diberi hidayah agar tak lagi menyakiti banyak orang...,ya begitulah.Seperti Firman ALLAH.,
Jika kita tidak bisa melakukan dengan perbuatan dan perkataan ,maka berdoalah.Begitulah yang saya tahu,meski tidak lengkap.

Kamis, 11 Juli 2013

Ingin menjadi lebih baik

Semua orang ingin sebuah perubahan dalam hidupnya,termasuk diriku.
Aku ingin menjadi insan yg lebih baik lagi.
Tapi godaan sllu datang ,akupun dibuat takhluk oleh nafsu yg merajai diri.
Hati itu raja....semoga kita semua bisa menjadi pribadi yg lebih baik lagi. Aamiin.

Jumat, 21 Juni 2013

Dalam Penantian

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh
Kangen banget,lama gak nulis diblogger.
Sedikit cerita tentang sebuah penantian yang setiap orang pasti pernah mengalaminya.Gimana sih...rasanya menantikan seseorang?senangkah,bosenkah,atau....mungkin lebih baik tidak sama sekali.
Hmmm...dalam penantian yang sangat panjang pastinya menjemukan,jika tidak diisi dengan hal-hal yang bermanfaat.Selama waktu masih ada,yuk kita manfaatkan waktu luang kita untuk menggapai mimpi.
Coba...kalian bermimpi ingin jadi apa?
Yuhu...terserah kalian saja,setiap orang mempunyai mimpi yang berbeda. Aku sendiri sebenarnya juga masih dalam tahap belajar,belajar dan belajar. Inginnya sih jadi penulis,biar bisa menghasilkan tulisan yang bermanfaat bagi orang lain. Selain itu,ada alasan yang dari dulu selalu jadi pemacu. SEbenarnya aku itu orangnya pendiam dan agak pemalu yah..kurang PD gitu alias percaya diri.
Pikirku kala itu...kalau jadi penulis terkenal ,berhasil menerbitkkan sebuah karya dan diundang jadi pembicara ,itu  kan jadi tantangan tersendiri untuk  aku belajar beradaptasi didepan umum (halahhhh....berkhayalnya tinggi bener).
Biarkan dalam penantian yang tiada kepastian ini,diri ini terus disibukkan dengan hal-hal yang positif,hal baru,tantangan baru.....dan jangan lupa untuk selalu menyertakan doa di setiiap sujud akhir  tentang impian kita. Semoga tercapai ya kawannnnn....tetap semangat.

Kamis, 20 Juni 2013

Impian

Siapa yang tidak mempunyai impian cung.....(tunjuk jari yang tinggi ya...hehee).
Pasti semua orang mempunyai impian, ia kan? (ngaku aja deh)
Tak terkecuali diriku, meski sampai saat ini belum terealisasi, tapi aku sangat berharap..suatu saat mimpiku bisa jadi kenyataan (ngomong-ngomong kalian mimpi jadi apa?)
Terkadang ada rasa pesimis, apa iya aku bisa mewujudkannya. Merasa diri hanyalah orang bawah, berwawasan rendah. Yach...tapi aku juga mempunyai rasa optimis yang sangat, hingga bisa meyakinkan diri sendiri bahwa aku pasti bisa.(cemunguddd yaaa).
Sepertinya untuk mewujudkan cita-citaku ini butuh belajar yang super rajin, membaca dengan penuh semangat, jangan berhenti tuk menulis(tapi bukan berarti menulis siang malam tiada hentinya lho ya?).
Selalu meluangkan waktu untuk belajar menulis, biar terlatih menulis yang isinya berkualitas, memakai BAHASA YANG BENAR , KOSAKATA, DLL. Pokoknya belajar seperti kelas satu SD, menulis besar kecilnya huruf, awal kalimat dengan huruf besar, nama-nama kota, orang ,jalan gunung, juga harus pakai huruf besar (contoh:Ani berangkat ke Medan bersama kawan-kawan).
Alhamdulillah banget, aku dapat pekerjaan di rumah (baca;pembantu) suruh ngajarin anak SD, jadinya ikut belajar. Jadi terasah lagi pelajaran yang sudah lama terkikis oleh waktu ( bahasanya...)Bersambung.....